Jomblo Sampai Halal | Cowok Itu Nafsuan
Ada ungkapan yang belakangan ini cukup sering lewat di media sosial: jomblo sampai halal. Apa maksudnya? Mengapa sampai muncul ungkapan jomblo sampai halal? Mari kita bahas di tulisan ini.
Pertama kita bahas dulu apa itu jomblo. Jomblo adalah sebutan gaul untuk orang yang belum menikah. Jomblo merupakan julukan bagi pria atau wanita yang masih perjaka atau gadis. Tapi kadang juga sebutan jomblo itu digunakan bagi duda atau janda.
Bagaimana keluarga bisa berkah jika diawali dengan dosa/zina?
Dalam penggunaan yang lebih luas, istilah jomblo disematkan kepada seseorang yang belum punya pasangan, bisa suami/istri atau pacar. Intinya, sebutan jomblo itu digunakan untuk orang yang single.
Jomblo sampai halal, begini maksudnya
Penggunaan istilah jomblo dalam konteks pacaran memang lebih sering diungkapkan Atas dasar itulah kemudian muncul istilah jomblo sampai halal.
Mengapa halal? Ada beberapa penjelasan mengapa muncul istilah jomblo sampai halal di bawah ini.
Pacaran adalah interaksi seorang pria dan seorang wanita dalam balutan asmara. Sejoli ini saling berakrab bahkan mesra meskipun belum berstatus suami istri.
Bagi sebagian besar orang, pacaran dianggap aktivitas ‘sah’ sebagai langkah awal menuju jenjang pernikahan. Tapi praktik pacaran juga dilakukan bukan sebagai jalur menuju pernikahan.
Baca juga: Testimoni Ngaji Jodoh, Pebisnis Pun Mau Ikut Taaruf
Mulai SMP sampai Mahasiswa Pun Sudah Pacaran
Nyatanya banyak juga pelajar SMP dan/atau SMA yang sibuk berpacaran. Para mahasiswa dan kaum muda lebih massif lagi.
Meskipun pada kenyataannya ada sebagian mahasiswa yang memang sudah siap menikah karena memang sudah mampu membiayai kuliahnya sendiri. Mereka beranggapan jika sudah bekerja meskipun masih kuliah maka sudah mandiri dan siap untuk menikah.
Asalkan suka sama suka, mereka pun kemudian bermesraan meskipun masih berseragam sekolah. Padahal pelajar kan harusnya sibuk dengan pelajaran sekolah dan belajar demi meraih cita-cita yang tinggi.
Baca juga: Bahaya Pacaran Bagi Wanita, Ngeri Dampaknya
Miris, Banyak Ayah Ibu Biarkan Anaknya Pacaran
Banyak ayah ibu mengetahui hal ini dan sengaja membiarkan anak perempuannya dan/atau anak laki-lakinya getol berpacaran meskipun masih pelajar. Di sinilah masalah itu bermula.
Islam melarang umatnya untuk mendekati zina. Hal ini disebutkan Al Quran surat Al Isra ayat 32. Puncak dari perbuatan zina adalah hubungan seksual, yakni bertemunya dua kemaluan antara pria dan wanita yang belum sah dalam pernikahan.
Sejak awal, agama Islam melarang umatnya untuk mendekati zina. Mendekati saja dilarang, apalagi melakukannya. Karena Allah Maha Tahu sifat manusia. Melalui Al Quran dan hadits nabi, Islam melarang umatnya untuk mendekati zina.
Pacaran adalah Perbuatan Haram dan Menjurus Pada Dosa Besar
Secara umum, perbuatan zina selalu didahului dengan ‘pemanasan.’ Selalu diawali dengan berdekatan, berpegangan, saling raba, berpelukan dan puncaknya adalah bertemunya dua khitan. Tanpa nikah, ini adalah perbuatan haram.
Nabi Muhammad saw. sudah mengingatkan, “Janganlah seorang pria berduan dengan seorang wanita, karena yang ketiganya adalah syetan.” (HR. Ahmad).
Haram hukumnya seorang berdekatan dengan wanita. Meskipun ada saja pasangan pacaran yang berkilah, “Kami bisa jaga diri kok.” Atau ada berkata, “Kami nggak aneh-aneh kok.” Tentu inikah adalah alasan klise alias basa-basi saja.
Baca juga: Taaruf Itu Solusi Dari Bahaya Pacaran
Mengapa Cowok Itu Nafsuan, begini penjelasannya
Secara naluri, seorang pria normal (baik perjaka maupun sudah menikah) akan terpicu birahinya jika berdekatan dengan seorang wanita. Ini terjadi secara alamiah dan secara umum memang demikian.
Hal ini diperkuat oleh pejelasan dr. Aisyah Dahlan (dokter yang banyak meneliti saraf) di banyak video via media sosial. ”Seorang pria akan sulit membedakan yang mana cinta, yang mana nafsu.”
Pria lebih mudah terstimulus secara biologis, bisa spontan seketika itu dia terangsang jika ada pemicunya. Otak pria dan saraf pria memang didesain seperti itu.
Ucapan: cowok itu nafsuan atau cowok gampang sange adalah hal yang wajar. Semua cowok juga begitu. Yang remaja, ya dewasa, semua sama. Karena Tuhan menciptakannya demikian.
Sangat berbeda dengan wanita yang butuh waktu jauh lebih lama untuk terangsang dan butuh keyakinan mendalam tentang pria yang dekat dengannya.
Baca juga: Testimoni Taaruf Ngaji Jodoh, Trauma Batal Nikah Jelang Nikah Tapi Bisa Move On, begini tipsnya
Jomblo Sampai Halal, Apakah Kalian Mampu?
Contoh nyata betapa pria itu nafsuan. Misalnya ada suami istri yang sedang bercanda di kamarnya. berdua saja. Pasti ada dua kutub yang berbeda. Sang istri ingin dibelai oleh suaminya sambil bercanda. Istrinya hanya ingin bermanja saja.
Kemudian sang suami membelainya tapi akhirnya keterusan sampai hubungan seksual. Padahal awalnya si istri hanya ingin bercanda saja. Tapi suaminya merepon lebih dari itu.
Wajar saja kan jika begitu. Toh sudah halal. Sudah menikah. Halal karena sudah jadi suami istri.
Jauh berbeda jika ini terjadi pada sejoli yang belum sah menikah. Mereka bermesraan di tempat sepi atau di kamar. Tentu tarikan untuk berbuat zina akan lebih kuat jika berduaan. Pasti ada dorongan seksual. Karena ada kesempatan.
Karena itulah, muncul semboyan jomblo sampai halal. Kalian yang jomblo harus mampu menahan diri. Agar halal pada waktunya.
Baca juga: Begini Islam Mengajarkan Isi Waktu Menunggu Jodoh
Jomblo Sampai Halal, Tak Ada Cara Lain Kecuali Nikah
Kampanye jomblo sampai halal ini mencuat agar para pria single menjauhi pacaran. Menjauh zina sampai nanti halal jika sudah menikah. Agar para wanita single juga menjaga diri agar tidak terbujuk rayuan pria bejat.
Karena, pernikahan adalah satu-satunya jalan halal bagi seorang pria dan seorang wanita untuk menyalurkan hasrat seksualnya. Tak ada cara lain.
Menikah adalah cara yang sah secara hukum bagi seorang pria dan seorang wanita untuk berduaan sampai mereka kemudian Allah berkehendak memberi mereka anak dari hubungan sah itu.
Menjadi keluarga yang berkah itu ada beberapa syaratnya. Ada tiket yang harus dimiliki sejak sebelum menikah. Salah satu tiketnya adalah tidak berbuat zina sebelum menikah. Tidak memulai hubungan dengan dosa.
Baca juga: Testimoni taaruf, Antara Lulusan SMP dan D3
Halal itu Mendatangkan berkah Ilahi
Bagaimana keluarga bisa berkah jika diawali dengan dosa/zina? Allah sudah berjanji kepada yang mau jomblo sampai halal.
Sungguh Allah melimpahkan keberkahan kepada siapa saja yang beriman dan bertaqwa.
Allah berfirman, “Jikalau penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan limpahkah keberkahan dari langit dan bumi…” (QS. Al Araf 96).
Dan salah bukti ketaqwaan adalah dengan menjauhi zina dan menjaga diri, konsisten jomblo sampai halal.
Baca juga: Testimoni Taaruf Ngaji Jodoh, Antara Rizal dan Nanda
Foto: pixabay