Cara Allah Mempertemukan Jodoh | Testimoni Taaruf
Cara Allah mempertemukan jodoh begitu luas. Seringnya di luar prediksi manusia, Karena, jodoh adalah salah satu di antara sekian banyak rahasia Ilahi. Ada yang dipertemukan jodoh dengan orang sudah dikenal sejak kecil.
Ada yang baru bertemu dengan dua tiga bulan namun begitu ikhlas saling menerima alhamdulillah bisa berjodoh.
Di tulisan ini, kita paparkan beberapa contoh cara Allah mempertemukan jodoh yang dialami para peserta Ngaji Jodoh selama berkiprah membantu taaruf kaum muslimin.
Cara Allah Mempertemukan Jodoh, Cara Pertama
Bagi Sebagian orang, jarak menjadi kendala. Jika berbeda provinsi, tentu kota itu cukup jauh. Misalnya dengan menggunakan bis yang membutuhkan waktu sekitar 4 sampai 5 jam sekali tempuh.
Suatu saat di 2019, seorang pria bernama Eko mengajukan diri untuk ikut taaruf Ngaji Jodoh. Eko adalah pemuda berusia 29 tahun berdomisili di Jombang, Jawa Timur. Sehari-hari pemuda yang memang asli Jombang ini membuka usaha produk herbal, madu dan jasa bekam bersama kawan-kawannya.
Atas saran seorang rekan, Eko mengajukan diri ikut taaruf Ngaji Jodoh di Surabaya. Tim Ngaji Jodoh (NJ) menjelaskan nantinya proses taaruf akan lebih sering dilakukan di Surabaya. Apakah ia tidak berkeberataan harus menempuh Jombang-Surabaya dalam beberapa sesi taaruf? Ia menyatakan siap.
Baca juga: Testimoni taaruf Ngaji Jodoh, Pernah Trauma Nyaris Batal jelang Hari H
Ketika Domisili Berbeda Provinsi
Sekadar Informasi, jarak Surabaya Jombang sekitar 80 km. Jika ditempuh dengan kendaraan roda dua butuh 1 jam 40 menit. Jika mobil bisa satu jam jika lancar tanpa kemacetan.
Lalu Eko ditaarufkan dengan Ima, gadis berusia 32 tahun. Ima berasal dari Surabaya namun bekerja di Yogyakarta. Di sinilah, titik kendala taaruf Eko dan Ima. Eko di Jombang dan Ima di Jogja. Tapi Ima dan Eko sama-sama menyatakan komitmennya untuk bertaaruf di Surabaya. Tentu dengan kesepakatan bersama dan difasilitasi Tim NJ.
Secara matematis, Tim NJ agak ragu dengan proses taaruf ini. Apakah bisa lancar sampai ke tahap yang lebih serius? Karena secara jarak tidak dekat dan pasti berdampak pada waktu dan biaya.
Baca juga: Dapat Jodoh Orang Jauh
Cara Allah Mempertemukan Jodoh, Tidak Melulu Soal Kesamaan
Apalagi sosok Ima sangat tegas dan penuh obsesi. Selain bekerja di Jogja, Ima juga melanjutkan S1nya di kota pelajar yang sebelumnya masih diploma 3. Ima juga menyatakan ingin melanjutkan studi di luar negeri jika segalanya memungkinkan.
Sedangkan Eko hanya pemuda kebanyakan namun ia sanggup menyelesaikan S1nya di kota kelahiran Gus Dur itu. Sekilas, kedua sosok ini punya pemikiran yang tidak selaras. Ima gadis penuh obsesi, Eko bergaya apa adanya.
Namun, inilah cara Allah mempertemukan jodoh. Ketika proses taaruf dengan jarak yang cukup jauh dari Surabaya, tahapan demi tahapan terus dilalui keduanya dipandu Tim NJ. Berselang empat bulan kemudian, alhamdulillah Allah takdirkan keduanya menikah.
Baca juga: Testimoni Taaruf Ngaji Jodoh, Lulusan SMP dan Lulusan Perguruan Tinggi
Apa Saja Tanda Berjodoh, Ini Di antaranya
Begitulah cara Allah mempertemukan jodoh ketika jarak sempat menjadi kendala. Namun, Allah memberi kemudahan dan kesempatan untuk keduanya saling menerima apa adanya.
Yang menjadi pertanyaan kemudian, Dimana keduanya akan tinggal? Ternyata Eko mengalah. Sang suami ridha untuk ikut bersama istri dan memulai hidup baru di Jogja. Eko pun harus mencari pekerjaan di kota pusat kebudayaan Jawa itu.
Dan itulah pilihan pasutri itu. Karena memang pasangan yang berjauhan itu membuat pasutri tidak bisa bermesraan setiap waktu dan rawan disharmoni.
Baca juga: Testimoni Taaruf Ngaji Jodoh, Nanda dan Rizal
Cara Allah Mempertemukan Jodoh, Cara Kedua
Satu pasangan lagi merupakan peserta taaruf Tim NJ. Sebut saja Namanya Fery dan Bita. Fery pemuda Gresik berusia 25 tahun, sedangkan Bita gadis Sidoarjo berusia 26 tahun.
Keduanya bertaaruf pada November 2022. Setelah pertemuan pertama itu, Bita tidak kunjung memberi jawaban padahal sudah lebih dari satu bulan berselang.
Dengan itu, Tim NJ mengambil kebijakan untuk menghentikan proses taaruf ini. Asumsinya, Bita tidak berkomitmen dengan proses taaruf sedangkan Fery masih berharap prosesnya bisa dilanjutkan.
Tim NJ menjelaskan kepada Fery bahwa Bita tidak menunjukkan komitmen pada proses taaruf hingga sebulan pascapertemuan sebelumnya.
Cara Allah Mempertemukan Jodoh, Sempat Lost Contact
Pada kesempatan itu pula, Tim NJ langsung menawarkan tiga biodata kandidat untuk Fery. Agar ia segera move on dan ikhtiar dengan calon yang lain. Fery pun mempelajari tiga kandidat disodorkan. Setelah dua pekan, Fery siap bertaaaruf salah satu kandidat yang ada.
Tiba-tiba, Bita chat dengan Tim NJ, apakah peluangnya untuk bertaaruf dengan Fery masih terbuka. Dia meminta maaf bahwa lebih dari sebulan tidak memberi kabar.
Tim NJ pun menjelaskan kalau Fery masih berposes dengan calon lain. Jika memang Fery masih bersedia taaruf lanjutan dengan Bita, hal itu bisa diatur.
Baca juga: Testimoni taaruf Ngaji Jodoh, Nyaris Batal Lamaran Gegara Problem Keluarga
Begini Ending-nya
Ternyata Fery langsung mengiyakan jika memang Bita masih mau lanjut. Dan memang keduanya memang sangat berharap untuk bisa berjodoh. Dan endingnya mereka menikah pada September 2023.
Begitulah cara Allah mempertemukan jodoh. Sempat tidak berkomunikasi tapi belum bisa melupakan satu sama. Dan Allah memberi jalan untuk berjodoh pada akhirnya.
Baca juga: Testimoni Peserta Ngaji Jodoh, Anak Punk Ikut Taaruf (buletin)
Foto: pixabay