Menikah Itu Menakutkan | Penyebab dan Fakta
Jika menikah itu menakutkan dan apa saja sebab-sebabnya lalu apa yang seharusnya dilakukan? Mengapa sampai ada ungkapan menikah itu menakutkan? Darimana awal mulanya kalimat ini muncul?
Bisa jadi ungkapan ini muncul karena beberapa penyebab. Mari kita ulas sekilas tentang kemungkinan awal mula merebak.
Menikah Itu Menakutkan, Penyebab pertama
Ungkapan ini muncul karena banyaknya pasangan yang bercerai padahal usia pernikahan masih belum sampai lima tahun.
Sehingga, publik menyamaratakan bahwa menikah itu menakutkan dengan banyaknya perceraian. Padahal, pernikahan yang sakinah mawaddah wa rahmah masih banyak juga. Namun, digebyah uyah atau dipukul rata.
Baca juga: Testimoni taaruf Ngaji Jodoh, Problem Berat Muncul Jelang Lamaran
Penyebab kedua
Medsos jadi tempat paling ramai untuk membahas rusaknya pernikahan. Sehingga memunculkan ungkapan menikah itu menakutkan.
Di medsos, dikit-dikit posting perselingkuhan atau perceraian. Padahal, masih banyak rumah tangga yang solid bagaimanapun keadaannya.
Di luar sana masih banyak pasutri yang kompak melewati kesulitan hidup. Namun, tidak selalu di-posting di medsos sebagai teladan yang baik.
Penyebab ketiga
Ungkapan ini muncul dari orang-orang terpengaruh gaya hidup Barat yang antiagama. Parahnya, moto menikah itu menakutkan dijadikan alasan untuk berbuat maksiat dalam menyalurkan hasrat biologisnya.
Tanpa menikah, hasrat seksual pasti tanpa ikatan agama dan menjadi budaya amoral. Akibatnya akan merusak tatanan sosial dan memunculkan penyakit jasmani yang menjijikkan.
Di tulisan ini kita ulas lagi mengapa bisa dianggap menikah itu menakutkan? Setidaknya ada beberapa argumen.
Baca juga: Testimoni Taaruf Ngaji Jodoh, Anak Punk Ikut Taaruf
Menikah itu menakutkan jika niatnya melenceng
Apa yang Anda mau dengan menikah? Jika hanya mau romantisme tiap hari, yang siap-siap kecewa. Karena pasangan kita tidak selalu good mood tiap hari. Bisa jadi istri sedang haid sehingga dia kesakitan dan cenderung tantrum. Juga bisa suami yang suntuk urusan kerjaan sehingga hari itu dia jutek.
Jika Anda maunya hanya bersenang-senang berdua, jelas tidak mungkin. Hidup itu berpasangan. Ada senang-susah, sehat-sakit, longgar-sempit, cukup-kurang, dll. Allah ciptakan demikian agar manusia mau belajar bersyukur dan bersabar secara tepat.
Jika Anda mau pahala dari Allah, insya Allah dalam keadaan apapun tetap sayang dan tetap setia dalam merawat pernikahan. Karena nyaris 24 jam isinya pernikahan itu bisa jadi ladang pahala anggota keluarga itu.
Baca juga: Benarkah Menikah itu Pahalanya Mengalir 24 Jam?
Menikah itu menakutkan jika tak mau belajar bersama
Tidak ada pernikahan yang tanpa masalah. Bahkan, rumah tangga Nabi Muhammad saw pun diterpa masalah. Pernah ada fitnah Aisyah dituduh selingkuh.
Rumah tangga ini juga pernah tanpa bahan makanan yang bisa dimasak selama dua purnama, hanya mengandalkan kurma dan air.
Nabi saw pernah diprotes para istrinya yang menuntut tambahan nafkah/belanja. Sampai-sampai Nabi saw merenung selama sebulan penuh di kemah dekat masjid menjauhi para istrinya.
So, jadilah pasutri yang bersemangat untuk terus belajar. Bagaimana menjadi suami yang baik & bagaimana menjadi istri yang baik juga.
Bagaimana bersikap sebagai ayah ibu yang baik bagi anak-anaknya. Jadi menantu yang baik, jadi ipar yang baik, tetangga yang baik, pekerja/pengusaha yang baik demi nafkah keluarganya, dst.
Jika enggan belajar, pasti masalah keluarga salah terapi sehingga menjadikan menikah itu menakutkan. Makin lama masalah makin banyak dan makin rumit jika tak mau belajar.
Baca juga: Menikah isinya Apa sih yang paling utama?
Menikah itu menakutkan jika jauh dari agama
Menikah itu bagian dari ibadah dalam Islam. So, menikah itu ajaran agama dan harus bekal ilmu agama yang memadai.
Maka, jika menikah tanpa bekal agama yang baik pasti jadi menakutkan. Tanpa arah yang jelas. Asal hidup saja.
Nabi saw sudah menjelaskan, “Siapa saja menikah maka ia telah melengkapi separuh agamanya. Maka, hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara separuh yang lain.” (HR. Tabrani & Hakim).
Apa itu taqwa? Ubay bin Kaab menjelaskan, “Bagaimana engkau melintasi jalan yang penuh duri?” Tentu kita akan sangat berhati-hati. Itulah makna taqwa.
Baca juga: Testimoni taaruf Ngaji Jodoh, Pernah Trauma Batal Nikah Jelang Hari H
Menikah itu menakutkan jika bersikap egois dan menuruti hawa nafsu
Tak ada tempat dalam pernikahan bagi orang yang egois. Pernikahan menjadi menakutkan jika kita sangat egois. Bukankah cinta itu bermakna siap berkorban demi kekasihnya halalnya?
Orang yang memperturutkan hawa nafsu bagaikan tunduk menyembah pada nafsu itu. Semua aturan pasti diterjang jika sudah jadi budak nafsu. Perkawinan jadi menakutkan jika kita menuruti hawa nafsu.
Menikah itu menakutkan jika mencontoh orang yang salah
Apakah Anda sering melihat berita perceraian para seleb? Seringkah Anda mendengar kabar perceraian di kerabat atau kolega kita? Bisa jadi betul begitu.
Namun, kabar buruk selalu saja ada, kapan saja dan dimana saja. Tapi kebaikan juga masih banyak. Maka, amatilah pasutri yang samawa di dekat kita. Ambillah inspirasi kebaikan dari mereka.
Ada baiknya jika kita bersilaturahim dengan pasutri senior yang layak jadi panutan. Jadikan teladan yang baik dan mintalah nasihat sebagai bekal yang baik. Selamat mencoba. Semoga Allah memberi jalan yang baik.
Baca juga: Testimoni taaruf Ngaji Jodoh, Lulusan SMP & Lulusan Perguruan Tinggi
Foto: pixabay