Penghalang Jodoh | 8 Kendala Yang Harus Disingkirkan
Penghalang jodoh bisa berupa apapun. Bisa dari internal diri kita sendiri maupun dari pihak luar. Nasihat dari para ulama, daripada sibuk mengurusi kesalahan orang, mending kita mengevaluasi diri sendiri saja. Itu akan lebih efektif dan lebih menenangkan hati.
Dalam sebuah majelis ilmu, Ustadz Ahmad Mudzoffar Jufri, MA, pernah memberi wejangan. “Rahmat Allah itu ibarat guyuran hujan. Sangat deras dan luas. Kasih sayang Allah itu seperti hujan. Sangat berlimpah. Siapa pun yang berada di ruangan outdoor pasti merasakan segarnya air hujan itu.”
Ustadz menambahkan, “Namun jika kita berlindung di dalam ruangan tentu kita tak tahu bagaimana rasa segar air hujan itu. Jika bersembunyi di gedung yang kokoh atau di dalam gua yg dalam, tentu takkan merasakan kesegaran air hujan.”
Penghalang Jodoh, Seringnya Muncul Dari Diri Sendiri
Bisa jadi Allah swt sudah mengirimkan hujan berupa sosok-sosok yang berpeluang berjodoh dengan kita. Atau Allah pernah mengirimkan hujan berupa orang yang mengenalkan kita kepada seseorang.
Namun karena kita terus bersembunyi di dalam ‘gedung’ maka calon jodoh itu pun tak bersambut. (Baca juga: Jodoh Tak Kunjung Datang | Coba 5 Tips Ini)
Atau kita berkubang dalam ‘gua’ terlalu lama sehingga calon-calon pasangan hidup itu tak menemukan kita. Itulah ilustrasi penghalang jodoh.
Kita ulas sedikit apa saja penghalang jodoh yang berasal dari diri kita sendiri. Daripada susah-susah mencari kesalahan pihak lain, mending evaluasi diri sendiri.
Ketimbang menuduh adanya sihir atau guna-guna atau santet, mending kita instropeksi diri saja. Yuk kita bahas apa saja yang sekiranya jadi penghalang jodoh.
Penghalang Jodoh, pertama adalah buruknya komunikasi
Komunikasi itu bisa dengan keluarga sendiri atau pihak luar. Selama delapan tahun membantu proses taaruf jodoh islami di Ngaji Jodoh, saya dan pengurus lainnya sering menemukan betapa buruknya pola komunikasi para bujangan ini.
Ada yang jarang bicara dengan ayah ibunya atau kakak-kakaknya. Sehingga keluarga sendiri pun seakan enggan membantunya menemukan jodohnya. Mereka seakan malas membahas soal pacar atau soal cinta dengan keluarga sendiri.
Ada pula yang buruk komunikasi dengan pihak luar. Sehingga nyaris tak ada yang mau membantunya untuk mengenalkan kepada seseorang yang pantas jadi pasangan halal.
Banyak bujangan yang buruk dalam komunikasi khususnya melalui media perpesanan seperti WhatsApp maupun SMS. Pengurus Ngaji Jodoh menemukan ada yang respon chat/pesannya sampai 24 jam baru membalas.
Tak sedikit yang merespon chat kami hingga 2 atau 3 hari berikutnya. Bahkan ada yang membalas pesan hingga sepekan kemudian.
Dan yang paling parah, chat kami dibalas dua bulan berikutnya. Dengan pola komunikasi buruk seperti ini, tentu jadi penghalang jodoh yang menyulitkan dirinya sendiri.
Sering nyinyir terhadap orang lain
Saat ini zamannya media sosial. Tentu banyak komentar dari netizen. Dan komentar miring terhadap kaum jomblo. Sejatinya, komentar miring teman di dunia nyata maupun di dunia online tak perlu ditanggapi dengan sikap nyinyir.
Karena jika Anda punya sikap positif, komentar orang lain tentang kejombloan kita sejatinya adalah kepedulian mereka. Pada dasarnya mereka itu sangat peduli namun mungkin saja caranya kurang pas.
“Sudah umur 30 tahun kok betah sing menjomblo?” Banyak komentar begini. “Kapan nih kirim undangan nikahnya?” Dan banyak lainnya.
Sosok yang berjiwa positif dan terbuka tentu merespon pertanyaan seperti ini dengan senyuman dan respon yang manis. Jawab saja, “Saya masih berusaha kok.” Atau Anda jawab dengan kalimat, “Sekalian dong saya dibantu dikenalkan. Siapa tahu cocok yak an?”
Jawaban positif dan ramah seperti ini akan membuat mereka jadi respek. Bisa jadi mereka berubah arah, dari sekadar meledek jadi serius membantu.
Sebaliknya, jika kita bersikap nyinyir tentu mereka makin pedas meledeknya. Atau bisa jadi mereka kapok bicara dengan kita. Dan ujung-ujungnya kita makin kekurangan teman dan seret jodoh.
Sikap nyinyir inilah jadi salah satu penghalang jodoh. (Baca juga: Makna Barokah dan Anjuran Mencarinya | Keluarga Barokah)
Penghalang Jodoh ketiga adalah jarang/enggan silaturahim
Padahal silaturahim itu salah satu jalan pembuka rezeki. Rasulullah Muhammad saw bersabda, “Siapa saja yang ingin dipanjangkan usianya dan diluaskan rezekinya, maka sambunglah tali silaturahim” (HR. Bukhari Muslim).
Era media sosial saat ini membuat para bujangan jadi malas silaturahim. Banyak yang enggan berkunjung ke sanak kerabat atau ke para orang shalih budiman.
Dengan silaturahim ini, maka banyak manfaatnya. Di antaranya dapat saran dan bantuan dari orang baik-baik.
Inilah alasan mengapa biro jodoh online marak
Nyatanya banyak bujangan lebih suka ikut forum jodoh online atau media pacaran online. Daripada susah-susah silaturahim, mending klik situs jodoh atau medsos perjodohan online. Begitu pikir mereka.
Fakta di lapangan, biro jodoh online mayoritas melandaskan prosedurnya tidak sesuai adab islami dan terlalu vulgar mengumbar privasi. (Baca juga: Syarat Taaruf, Ada 3 Yang Mesti Anda Siapkan)
Ada istri seorang rekan yang juga relawan di Surabaya, mengomentari kiprah Ngaji Jodoh.
“Fakta bahwa biro jodoh yang ada bukan/belum merepresentasikan syiar tuntunan ajaran agama, itu semakin meneguhkan azzam/tekad untuk istiqomah mengawal dan memfasilitasi mereka yang ingin berproses menikah tanpa pacaran, memroses pernikahan dengan sebaik-baik proses, menurut ajaran agama tentunya.” (bersambung ke bagian dua: Penghalang Jodoh Dalam Islam)
(ditulis oleh: Oki Aryono, pengelola ngajijodoh.com)
Foto: pixabay