Kata-kata Tentang Jodoh dan Takdir
Kata-kata tentang jodoh dan takdir bisa menjadi motivasi bagi siapa saja yang sedang memikirkan uusan jodoh. Bagi orang-orang single maupun bagi orangtua yang berharap anak-anaknya segera berjodoh.
Kata-kata tentang jodoh dan takdir juga menjadi inspirasi bagi sebagian orang. Karena, manusia itu makhluk sosial, pasti membutuhkan nasihat dan saran dari orang lain. Termasuk juga menbutuhkan kalimat inspirasi tentang jodoh dan takdir.
Ada sejumlah kata-kata tentang jodoh dan takdir yang bisa menjadi pencerahan bagi kita pada postingan kali ini. Mari kita baca dan renungkan sama-sama. Semoga menjadi motivasi bagi kita semua.
Kata-kata tentang jodoh dan takdir, Bagian Pertama
“Takdir itu bagiannya Tuhan, sedangkan usaha dan doa itu bagiannya manusia.” Maksudnya antara lain bahwa urusan takdir itu menjadi wewenang Allah, Tuhan semesta alam. Allah sudah menetapkan takdir sebelum penciptaan terhadap setiap makhluknya.
Namun, semua itu masih rahasia bagi manusia. Karena memang takdir itu ilmu milik Allah semata. Tugas manusia hanya berusaha dan berdoa. Apapun bentuk takdir Allah, manusia hanya berusaha dengan niat yang baik dan cara yang baik.
Jika manusia terus menjaga niat baiknya dan berusaha dengan cara yang baik ditambah doa yang baik, insya Allah itu menjadi amal baik yang beroleh pahala.
Jadi, niatkanlah mencari jodoh sebagai amal baik. Jika Allah takdirkan belum berjodoh sampai akhir hayat, maka Anda sudah mendapat banyak pahala. Itulah makna kata-kata tentang jodoh dan takdir di bagian pertama.
Baca juga: Testimoni Taaruf Ngaji Jodoh, Nyaris Batal Lamaran Karena Problem Keluarga
Kata-kata tentang jodoh dan takdir, bagian kedua
“Takdir itu melangkah maju, bukan mundur.” Ini berlaku pada semua hal, termasuk urusan mencari jodoh. Bahwa manusia itu memandang takdir itu ke arah depan.
Janganlah pikiran dan tenaga kita justru habis dengan masa lalu. Apa yang terjadi di masa lalu sudah tidak biasa diubah. Kita hanya mampu beristigfar dan memohon ampun terhadap kesalahan masa lalu. Lantas, kita berusaha memperbaiki diri untuk masa depan sehingga kesalahan masa lalu tidak terulang lagi.
Tugas manusia adalah menjemput takdir Allah yang lain di masa depan. Setiap mukmin mesti penuh harap menyongsong masa depan. “…Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tiada yang berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.” (QS. Yusuf 87).
Demikian juga soal jodoh. Kita melangkah maju untuk menjemput jodoh yang baik dengan niat dan cara yang baik pula. Inilah makna kata-kata tentang jodoh dan takdir di bagian kedua.
Baca juga: Testimoni Taaruf Ngaji Jodoh, Lulusan SMP & Lulusan Perguruan Tinggi
Kata-kata tentang jodoh dan takdir, bagian ketiga
“Melangkah dari satu takdir Allah ke takdir Allah yang lain.” Inilah adalah perkataan Umar bin Khattab, salah satu sahabat Nabi Muhammad dan termasuk Khulafaur Rasyidin.
Kalimat itu diucapkan Umar ketika perjalanan menuju daerah Syam (kini wilayah Suriah, Palestina dan Lebanon). Sebagai khalifah, Umar memang rutin melakukan kunjungan ke sejumlah wilayah Islam, terutama yang baru dimasuki pemerintahan Islam.
Di tengah perjalanan, Umar mendapat laporan bahwa Syam terjangkit wabah. Sebelum masuk wilayah, Umar bermusyawarah dengan rombongan.
Ada yang setuju lanjut masuk Syam, ada yang usul untuk membatalkan kunjungan dan kembali ke Madinah. Di antara rombongan tidak ada yang tahu bahwa sebetulnya ada sabda Nabi yang membahas masalah ini.
Baca juga: Testimoni Taaruf Ngaji Jodoh, Trauma Pernah Nyaris Batal Nikah Jelang Hari H
Umar ambil pilihan untuk membatalkan kunjungan. Lantas Gubernur Syam, Abu Ubaidah yang berada di lokasi Umar berada, merasa kecewa dan bertanya, “Wahai Amirul Mukminin, apakah engkau menghindari takdir Allah?”
Ada Pilihan-Pilihan Yang Diperbolehkan Agama
Umar pun kaget dengan pertanyaan ini lalu berkata, “Seandainya yang bertanya bukan engkau, wahai Abu Ubaidah.” Karena, Umar tidak menyangka seorang sahabat nabi yang senior bertanya seperti itu.
“Ya, aku memang menghindari takdir Allah yang satu menuju takdir Allah yang lain.” Maksudnya, Umar menghindari wabah menuju tempat yang bebas wabah. Itu adalah pilihan yang sama-sama dibenarkan agama.
Dalam kesempatan itu, datanglah Abdurahman bin Auf dan ternyata ia pernah mendengar Nabi saw bersabda, “Jika kalian mendengar suatu negeri terkena wabah, maka janganlah kalian menuju ke sana. Jika wabah itu menjangkiti suatu negeri dan kalian ada di dalamnya, janganlah kalian keluar.” (HR. Al Bukhari).
Apakah Jodoh itu Takdir Juga?
Jodoh termasuk takdir yang bisa diusahakan manusia. Dari satu takdir pilihan calon jodoh, bisa bergeser ke pilihan calon jodoh lainnya jika dirasa ada yang lebih baik dari sisi agama.
Selama masih belum akad nikah, maka setiap calon boleh memilih jalan takdirnya: apakah tetap di jalan itu atau berubah pikiran? Sebab, jika sudah akad nikah, maka itulah adalah perjanjian agung dan jangan dibuat main-main.
Baca juga: Testimoni Taaruf Ngaji Jodoh, Anak Punk Ikut Taaruf (buletin)
Foto: pixabay