Ada Cinta Ada Usaha | Awas Cinta Palsu

ada cinta ada usaha

Ada Cinta Ada Usaha | Setiap nikmat yang Allah beri, selalu ada konsekuensi: harus ada pengorbanan yang kita upayakan untuk menjaga nikmat itu agar lestari.

Misalnya, Allah memberi karunia kita dengan sebuah sepeda motor. Kita bisa menikmatinya dengan mengantarkan kita kemana saja dengan kendaraan roda dua itu.

Maka, kita sebagai pemilik motor itu harus berkorban biaya untuk membeli bahan bakar, membayar servis rutin, biaya ganti oli, biaya pergantian suku cadang jika telah aus, biaya kerusakan jika ada, dan biaya pajak tahunan.

Jika Anda senang motor itu maka harus ada pengorbanan. Ada cinta ada usaha.

Ada Cinta Ada Usaha, Jika Menikah Dinilai Nikmat

Jika menikah dinilai sebagai nikmat, maka harus ada pengorbanan yang pasutri itu usahakan demi menjaga kelanggengan nikmat itu. Ada cinta ada usaha.

Nikah dinilai nikmat karena ada tambatan hati. Ada suami/istri yang dapat menyalurkan hasrat biologis secara halal dan terpuji. Jika punya anak, itu menjadi kebahagiaan bagi pasutri dan bahkan bagi keluarga besar.

Tanpa menikah, tak ada jalan lain untuk penyaluran seksual yang terhormat. Tanpa menikah, hubungan seks jatuhnya jadi perbuatan hina dan penuh dosa.

Baca juga: Testimoni Taaruf Ngaji Jodoh, Pernah Trauma Nyaris Gagal Jelang Hari H

Ada Cinta Ada Usaha

Bagi Anda yang belum menikah, maka Anda harus memahami konsep kehidupan ini di masa persiapan nikah. Jangan hanya membayangkan nikmatnya saja tanpa memahami konsekuensi logisnya.

Karena Allah telah menetapkan hukum sebab akibat sebagai sunnatullah yang digariskan sejak penciptaan alam semesta.

Jangan terlalu berharap senang-senang saja berdua. Parahnya jika belum menikah malah asyik-asyik berduaan. Ini adalah dosa besar yang akan menimbulkan penyesalan tak terperi.

Orang bijak mengatakan: nikmatnya maksiat akan sirna, yang tetap azabnya. Oleh karena itulah, jauhilah pacaran. Gunakan cara yang benar sebelum menikah: yakni berkenalan dengan didampingi keluarga.

Pengorbanan, Bukti Sejati Dari Suatu Cinta

Bagi Anda yang sudah menikah, maka makin besar pengorbanan makin awet pernikahannya Makin banyak berkorban untuk keluarga, makin besar pula cinta yang diperoleh dari anggota keluarga lainnya.

Demikian pula cinta kepada Allah. Makin banyak pengorbanan hamba kepada Allah, maka Allah akan makin cinta kepada seorang hamba.

Makin Ikhlas dan makin banyak shalat, insya Allah makin cinta pula Allah kepada hamba. Ada cinta ada usaha.

Makin banyak hamba ingat Allah (zikrullah), Allah pun ingat kepada hamba itu. “Ingatlah kepadaKu, niscaya Aku pun ingat kepadamu. Dan bersyukurlah kalian kepadaKu, janganlah ingkar.” (QS. Al Baqarah 152).

Syekh Imad Zuhair Hafidz (Profesor Fakultas Al-Quran Universitas Islam Madinah) memberi penjelasan ayat di atas. “Ingatlah Aku dengan beribadah, maka Aku akan mengingat kalian dengan ampunan dan pahala. Bersyukurlah kepadaKu atas kenikmatan yang telah Aku berikan, janganlah kalian mengingkarinya.”

Terkait perhatian Allah kepada hambaNya ini juga dijelaskan dalam hadits Qudsi. Rasulullah Muhammad saw. bersabda, “Allah berfirman, ‘Aku tergantung persangkaan hambaKu. Aku bersamanya jika ia mengingatKu… ” (HR. Bukhari 7405).

Para pendidik juga memberi penjelasan bahwa jika ayah bunda punya jiwa yang tenang, insya Allah anak-anak juga akan terasa ketenangan itu. Jika ayah ibu disiplin shalat misalnya, maka sang anak tentu akan meniru dan terbiasa shalat secara tertib.

Baca juga: Testimoni taaruf, Lulusan Perguruan Tinggi & Lulusan SMP

Ada Nikmat Ada Effort

Maka, setiap anggota keluarga itu punya semangat berkorban demi keluarga, bukan saling menuntut, maka insya Allah makin besar cinta dari anggota keluarga yang lain. Ada cinta ada usaha.

Cinta tanpa pengorbanan adalah kepalsuan. Dan pengorbanan adalah memberi bukan meminta.

Ayah/suami berkorban dengan bekerja untuk menafkahi keluarga agar jadi keluarga yang mandiri. Ibu/istri berkorban membantu suami menjaga anak-anak dan merawat rumah serta menjaga kesucian diri.

Anak-anak juga berkorban dengan taat dan belajar agar mampu menjadi penerus yang lebih baik agama dan akhlaknya. Menjadi anak shalih, baik untuk dirinya dan orang di sekitarnya.

Ada Cinta Ada Usaha, Agar Awet Hingga Akhir Hayat

Makin banyak menanam, makin banyak punya yang akan dapat dipanen. Inilah nasihat bagi para lajang dan bagi para pasutri.

Mari kita kembali pada semangat awal: menikah adalah nikmat Ilahi dan rawatlah dengan memperbanyak pengorbanan agar cinta itu awet hingga akhir hayat dan bersambung kelak di surga.

Baca juga: Testimoni Taaruf, Anak Punk Ikut Taaruf

Foto: pixabay

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *