Tugas Istri Menurut Islam | Agar Keluarga Sakinah

tugas istri menurut islam

Tugas istri menurut Islam patut diaplikasikan bagi muslimah yang sudah menikah maupun yang masih proses pranikah. Karena, indikator bagusnya masyarakat adalah para wanita yang menunaikan tugasnya sesuai ajaran agama.

Mengapa agama menjadi panduan utama menjadi istri yang baik? Karena menikah adalah salah satu ibadah penting dalam Islam.

Tugas Istri Menurut Islam, Mengapa Harus Ikut Agama?

Menikah bukan saja urusan cinta sejoli, namun  itu adalah sunah/anjuran para nabi yang dinilai sebagai ibadah dan berpahala jika ditunaikan menurut Islam.

Nabi Muhammad saw bersabda, “Menikah adalah adalah sunnahku (jalan hidup nabi). Siapa yang tidak suka dengan sunnahku, maka bukan golonganku.” (HR. Ibnu Majah).

Dalam pernikahan, ada tugas suami dan istri yang sudah dipandu dalam Islam. Jika sudah mematuhi aturan Islam, insya Allah pernikahan itu akan tercipta sakinah mawaddah wa rahmah.

Baca juga: Testimoni Taaruf Ngaji Jodoh, Anak Punk Ikut Taaruf

Tugas Istri Menurut Islam, Bagian Pertama

Kali ini Tim Ngaji Jodoh akan membahas tugas istri menurut Islam. Apa saja tugas-tugas pokok istri dalam ajaran Islam.

“Al Makruf artinya perbuatan kebaikan dan perbuatan ketaatan dan semua yang diketahui baiknya oleh syariat dan akal sehat.”

 

Menurut Al Quran, tugas istri menurut Islam yang paling utama adalah taat kepada Allah Swt. Ini bisa dicek di surat An Nisa 34.

Ketaatan kepada Allah menjadi tugas utama istri, khususnya ketika suami sedang keluar rumah untuk bekerja atau tugas lainnya.

Bagian kedua

Tugas istri menurut Islam yang kedua adalah taat kepada suami. Selama perintah suami tidak melanggar syariat Islam, maka istri wajib taat kepada suaminya. Sepanjang permintaan suaminya tidak melanggar hukum, istri harus taat kepada suaminya.

Ketaatan istri itu ada syaratnya, asalkan tidak dalam perbuatan maksiat. Ini sesuai kaidah dari Nabi Muhammad saw, “Tidak ada ketaatan dalam maksiat, taat itu hanya dalam perkara yang makruf.” (HR. Bukhari 7257, Muslim 1840).

Syaikh As Sadi menjelaskan kata makruf, “Al Makruf artinya perbuatan kebaikan dan perbuatan ketaatan dan semua yang diketahui baiknya oleh syariat dan akal sehat.” (Tafsir As Sadi 1, 194-196).

Ketaatan istri kepada suami -selama dalam koridor syariat- sangat ditekankan oleh Nabi Muhammad. Bahwa istri harus taat suami.

Baca juga: Testimoni, Cara Allah Mempertemukan Jodoh

Tugas Istri Menurut Istri, Berdasar Pesan Nabi

Rasulullah saw bersabda, “Andaikan aku boleh memerintahkan seseorang sujud kepada orang lain, niscaya aku akan memerintahkan seorang istri bersujud kepada suaminya.” (HR. Tirmidzi, dari Abu Hurairah secara marfu).

Sujud adalah bukti ketaatan seseorang, namun hanya kepada Allah manusia wajib bersujud. Sujud kepada manusia termasuk perbuatan haram. Namun Nabi saw menjelaskan dengan kata: andaikan boleh.

Ini bermakna betapa keutamaan ketaatan istri kepada suaminya. Inilah tugas istri menurut Islam.

Bagian ketiga

Tugas istri yang berikutnya adalah menjaga kehormatan dirinya dan menjaga harta suaminya di rumah jika suaminya pergi bekerja. Ini termasuk menjaga anak-anaknya di rumahnya.

Hal ini berdasarkan surat An Nisa ayat 34, “Maka sebab itu, Wanita yang shalihah adalah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya (sedang) tidak ada di rumah…”

Tak halal seorang istri menerima tamu laki-laki lain tanpa ada suami di rumah. Ini menjadi tugas utama istri menurut Islam.

Baca juga: Testimoni taaruf, Lulusan SMP Taaruf Dengan Lulusan Perguruan Tinggi

Tugas Istri Menurut Islam, Bagian keempat

Istri yang menjadi calon penghuni surga itu adalah istri yang mampu menyenangkan hati suaminya. Demikian penjelasan Nabi Muhammad saw.

Beliau bersabda, “Wanita-wanita kalian (istri) yang menjadi penghuni surga adalah yang penuh kasih sayang, banyak anak dan banyak kembali (setia) kepada suaminya, yang apabila suaminya marah, ia mendatanginya dan meletakkan tangannya di atas tangan suaminya dan berkata, “Aku tidak dapat tidur nyenyak hingga engkau ridha.” (HR. Thabrani dalam Mujamul Kabir XIX/140, no 307).

 

Bagian kelima

Tugas istri yang lain adalah mengelola harta suaminya dengan seizin suaminya. Semua ini demi kebaikan rumah tangga itu sendiri.

Nabi Muhammad saw berpesan, “Tidak boleh wanita/istri puasa (sunnah) sedangkan suaminya ada (tidak bepergian) kecuali dengan izin suaminya. Tidak boleh ia mengizinkan seseorang memasuki rumahnya kecuali dengan izinnya dan apabila ia menginfakkan harta dari usaha suaminya tanpa perintahnya, maka separuh ganjarannya adalah untuk suaminya.” (HR. Bukhari Muslim).

Baca juga: Testimoni Taaruf Ngaji Jodoh, Pernah Trauma Batal Nikah Jelang Hari H  

Foto: pixabay

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *