Cari Jodoh Serius | Untuk Wilayah Surabaya dan Jatim

cari jodoh serius ngaji jodoh sidoarjo jawa timur

Cari jodoh serius menjadi isu penting bagi para jomblo dan keluarganya. Mengapa harus serius? Di artikel ini akan dibahas mengapa cari jodoh serius menjadi pembahasan sentral banyak orang di Indonesia.

Lembaga kami, Ngaji Jodoh ini sudah berkiprah membantu urusan jodoh muslim dan muslimah, khususnya di Jawa Timur sejak 2013.

Cari Jodoh Serius, Sejak 2013 Sudah Banyak Bantu Taaruf

Ngaji Jodoh terpanggil untuk membahas tema yang jadi perhatian para jomblo dalam ikhtiar cari jodoh serius untuk masa depannya. Ngaji Jodoh sudah belasan tahun membantu jomblo dalam usaha cari jodoh serius.

Ngaji Jodoh melakukan pengamatan berdasarkan kondisi Indonesia sejak 2013 lalu. Jumlah pendudukan Indonesia sekitar 260 juta hingga 2024 ini.

Dan sejak tahun ini hingga 20 tahun ke depan, Indonesia mengalami keadaan yang namanya bonus demografi.

Baca juga: Testimoni taaruf Ngaji Jodoh antara Nanda & Rizal

Cari jodoh serius, tiga alasan mengapa serius

Maknanya, bahwa Indonesia mempunyai penduduk usia produktif (usia 16 sd 64 tahun) dalam jumlah yang berlimpah. Dengan jumlah warga negara usia produktif, ini akan menjadi dua sisi mata uang: sebagai bekal pembangunan negeri namun juga jadi penumpukan masalah jika tidak diatur dengan baik.

Di antara konsekuensinya adalah urusan perjodohan. Jika tidak diatur dengan baik, maka akan menjadi problem sosial yang melelahkan.

Bagi para jomblo, urusan jodoh menjadi isu penting. Mengapa penting? Setidaknya ada tiga alasan:

Alasan pertama mengapa harus cari jodoh serius

Karena masyarakat Indonesia masih menganut pernikahan tradisional. Yaitu pernikahan antara pria dan wanita dalam ikatan yang sah secara agama maupun hukum.

Di saat banyak negara melegalkan pernikahan sejenis atau LGBT, Indonesia tidak latah. Hukum di Indonesia tidak latah, tidak ikut-ikutan melegalkan ‘penikahan’ pasangan homoseksual.

Di sisi lain, hingga 2017 tercatat ada 25 negara yang telah melegalkan pernikahan pasangan sejenis. Maka, upaya cari jodoh serius antara pria dan wanita di Indonesia patut disyukuri sebagai bentuk kewarasan akal bangsa Indonesia.

Baca juga: Testimoni Taaruf Ngaji Jodoh Dari Seorang Pebisnis

Alasan kedua

Di Indonesia, menikah merupakan tanda kedewasaan seseorang. Jika ada orang yang sudah usia 25 tahun atau lebih belum kunjung menikah, maka dianggap belum lengkap hidupnya.

Apalagi jika sudah umur berumur 30 tahun atau lebih kok belum menikah? Pasti orang-orang sekitarnya bertanya kepada kita: mengapa belum menikah?

Ada yang bertanya secara bercanda, namun bisa juga bertanya dengan niat membantu dalam proses perkenalan. Tinggal bagaimana kita menyikapi pertanyaan-pertanyaan itu. Disikapi santai atau disikapi dengan sikap nyinyir.

 

Alasan ketiga

Interaksi manusia makin luas dengan media sosial. Sehingga interaksi makin intens dengan chatting, saling komentar, voice call, video call hingga live streaming. Semua ini bagian dari interaksi antara satu orang atau lebih dengan satu orang lain atau dengan objek yang lebih banyak.

Dalam interaksi ini termasuk juga dalam urusan jodoh. Tidak sedikit pria dan wanita yang masing jomblo kemudian menggunakan sarana chatting atau video call bahkan live streaming untuk melakukan pendekatan dalam urusan asmara.

Baca juga: Testimoni Taaruf Ngaji Jodoh, Dulunya Pernah Trauma Batal Nikah jelang Hari H

Isi Medsos itu Campur Aduk, Mana Serius Vs Tidak

Media sosial itu tempat yang riuh. Maka, seorang muslim yang baik harus bisa memilah mana interaksi yang serius dan mana yang hanya main-main.

Banyak chat hanya candaan di WhatsApp ataupun Facebook. Tidak sedikit pula DM iseng di instagram.

Demikian pula live streaming di TikTok atau Ome TV atau sejenisnya yang sifatnya interaksi bersifat gurauan tanpa arah.

Baca juga: Tempat Cari Jodoh Islami di Surabaya

Di Tengah Ramainya Medsos, harus paham mana cari jodoh serius atau iseng

Maka seorang muslim dewasa yang bijaksana bagaimana main media sosial. Tidak semua interaksi di media digital ini bisa tanggapi serius.

Kita harus jeli menilai mana yang serius atau tidak. Dari situ, kita bisa menentukan langkah yang lebih konkret dalam usaha cari jodoh serius.

Ngaji Jodoh adalah lembaga resmi di bawah naungan Yayasan Permata Sakinah Indonesia yang punya komitmen membantu cari jodoh serius para muslim muslimah, khususnya di Jawa Timur.

Ngaji Jodoh Punya Banyak Cara Cek Mana Cari Jodoh Serius vs Iseng

Ngaji Jodoh telah berkiprah sejak 2013 dan ratusan muslim muslimah. Selama itu pula Ngaji Jodoh selalu menguji keseriusan orang-orang yang menghubungi kami.

Ada yang hanya DM Instagram saja, tapi ketika diminta hubungi melalui nomor telepon ternyata dia tidak segera bergerak.

Ada juga yang chat lewat nomor WhatsApp namun ketika diminta bertemu tim Ngaji Jodoh, mereka malah ghosting. Tak ada kabar sama sekali.

Ada orang yang kirim biodata taaruf namun isinya tidak lengkap. Tak ada latar belakang keluarganya, tak ada alamatnya, atau hanya kirim foto KTP saja. Ini pun kami anggap tidak serius.

Ada pula yang sudah kirim CV taaruf lengkap tapi ketika dihubungi melalui nomor telepon atau emailnya tapi tak ada balasan hingga berbulan-bulan.

Memang ada yang kemudian merespon chat kami tapi tak lama berselang ternyata dia ganti nomor tanpa pemberitahuan. Sehingga lost contact. Tak ada beritanya lagi.

Supaya Tahu Mana Yang Serius Atau Hanya Main-main

Ada juga orang yang titip biodata taaruf atas nama orang lain misalnya anaknya atau saudaranya. Tapi begitu mau dikenalkan calon pasangannya malah si penitip sulit dihubungi. Atau kadang si penitip tidak ada respon sama sekali.

Semua ini bukti bahwa banyak sekali orang yang tidak sungguh-sungguh. Ada yang hanya iseng, ada yang tidak serius. Bahkan hanya coba-coba.

Ngaji jodoh adalah lembaga yang membantu para muslim muslimah single yang cari jodoh serius. Dan kami akan melakukan banyak cara untuk menguji keseriusan para single itu. Semua demi terbentuknya masyarakat muslim yang sakinah mawaddah wa rahmah.

Baca juga: Testimoni Taaruf, Antara Lulusan SMP dengan Lulusan D3

Foto: Pernikahan Muhammad Nur Hadi (Tuban) dan Nur Mufatur Ridia (Sidoarjo), tahun 2021

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *