Wanita Mencari Pria Mapan dan Pria Mendambakan Wanita Neriman
Wanita Mencari Pria Mapan } Belakangan, kata ‘perempuan independen’ dan ‘pria mapan’ menjadi viral. Hal itu setelah salah seorang artis, Prilly Latuconsina mengungkapkan bahwa banyak wanita di Indonesia sudah mampu mandiri secara finansial, namun, menurutnya jumlah pria yang mapan masih minim.
Dalam dunia percintaan, sering kali kita mendengar ungkapan bahwa “cinta tidak mengenal status sosial.” Namun, kenyataannya, banyak orang yang memiliki harapan dan kriteria tertentu dalam mencari pasangan. Di satu sisi, banyak wanita yang mencari pria mapan, sementara di sisi lain, banyak pria yang berharap untuk menemukan wanita yang neriman atau menerima keadaan dengan apa adanya. Lalu, di mana titik temu antara kedua harapan ini.
Mengapa Wanita Mencari Pria Mapan?
Dikutip dari laman umm.ac.id, konsep kemapanan sering kali dimaknai secara sempit sebagai kecukupan finansial. Menurut salah satu dosen sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menegaskan bahwa kemapanan juga melibatkan kematangan pribadi, tanggung jawab, serta kemampuan berkontribusi kepada orang lain, termasuk keluarga.
Mapan bukan sekadar soal penghasilan, tetapi juga tentang kemampuan menghadapi tantangan hidup dengan bijak.
Dalam masyarakat yang masih memegang nilai-nilai tradisional, pria sering kali dianggap sebagai pencari nafkah utama. Wanita ingin memastikan bahwa pasangan mereka dapat memberikan kehidupan yang stabil dan nyaman.
Kemandirian dan Kesetaraan
Di era modern ini, banyak wanita yang berpendidikan dan memiliki karier yang sukses. Namun, mereka tetap mencari pria mapan sebagai pasangan. Hal ini bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentang kemandirian dan kesetaraan. Wanita ingin memiliki pasangan yang dapat menghargai dan mendukung ambisi mereka.
Citra dan Status Sosial
Dalam beberapa budaya, memiliki pasangan yang mapan dapat meningkatkan status sosial. Wanita mungkin merasa lebih percaya diri dan dihargai ketika mereka memiliki pasangan yang sukses secara finansial. Ini bisa menjadi faktor penting dalam pencarian cinta.
Mengapa Pria Mencari Wanita Neriman?
Pria sering kali mencari wanita yang neriman karena mereka ingin memiliki hubungan yang harmonis. Wanita yang neriman biasanya memiliki sikap positif, mampu berkomunikasi dengan baik, dan dapat mendukung pasangan dalam berbagai situasi. Kecocokan emosional ini sangat penting dalam membangun hubungan yang sehat.
Pria yang mapan sering kali menghadapi tekanan dalam karier mereka. Mereka mencari wanita yang dapat memberikan dukungan emosional dan motivasi. Wanita neriman cenderung memiliki kemampuan untuk memahami dan mendukung ambisi pasangan mereka, yang membuat hubungan menjadi lebih kuat.
Banyak pria yang memikirkan masa depan dan keluarga. Mereka ingin menemukan pasangan yang tidak hanya neriman, tetapi juga memiliki nilai-nilai yang sejalan. Wanita yang neriman sering kali dianggap lebih siap untuk membangun keluarga yang bahagia dan seimbang.
Titik Temu: Merujuk pada hadist Rasulullah SAW
Menikah adalah sesuatu hal yang disunahkan dalam Islam. Bahkan, bagi setiap manusia, pernikahan adalah suatu yang diidam-idamkan.
“Menikah adalah sunahku, barangsiapa tidak mengamalkan sunahku berarti bukan dari golonganku. Hendaklah kalian menikah, sungguh dengan jumlah kalian aku akan berbanyak-banyakkan umat.” (HR Ibnu Majah)
“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih karena agamanya (keislamannya), sebab kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR Muslim)
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 221 yang artinya:
“Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.”
Tidak ada yang sempurna. Semua memiliki kekurangannya masing-masing. Pohon tidak akan bisa hidup tanpa air. Bulan tidak akan memiliki sinar tanpa matahari. Konsep saling melengkapi ini sangat unik. Kita bisa menjadi pelengkap bagi orang lain, dan ia juga bisa menjadi pelengkap bagi kita, pun perihal jodoh. Bagaimanapun pasangan kita kelak akan menjadi pelengkap hidup kita dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Menghargai Perbedaan
Setiap individu memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda. Wanita yang mencari pria mapan dan pria yang berharap wanita neriman perlu menghargai perbedaan ini. Mereka harus menyadari bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan, dan saling menghargai adalah kunci untuk membangun hubungan yang sehat.
Abaikan Stereotip dan Stigma
Stereotip tentang wanita yang mencari pria mapan dan pria yang berharap wanita neriman sering kali menjadi penghalang. Banyak orang yang merasa tertekan untuk memenuhi harapan masyarakat. Penting untuk mengatasi stigma ini dan fokus pada apa yang benar-benar diinginkan dalam hubungan.
Ketidakcocokan Harapan
Terkadang, harapan yang tidak realistis dapat menyebabkan ketidakcocokan. Wanita mungkin mengharapkan pria mapan untuk selalu memberikan segalanya, sementara pria mungkin merasa tertekan untuk memenuhi harapan tersebut. Keduanya perlu menyadari bahwa hubungan yang sehat memerlukan kompromi.
Dalam pencarian cinta, wanita yang mencari pria mapan dan pria yang berharap wanita neriman memiliki harapan yang sah. Namun, untuk menemukan titik temu, keduanya perlu berkomunikasi secara terbuka, menghargai perbedaan, dan membangun kepercayaan. Meskipun tantangan mungkin ada, dengan usaha dan komitmen, mereka dapat membangun hubungan yang seimbang dan saling mendukung.
Buat kamu jika belum menemukan teman perjalanan hidup, tak perlu khawatir, tak perlu cemas! Bukankan kita diciptakan berpasang-pasangan? Setiap orang memiliki kekurangannya masing-masing dan kita hadir untuk saling menyempurnakan satu sama lain.
Untuk Laki-laki yang Akan Menikah
Perempuan yang akan menikah denganmu kelak bukanlah Khadijah radhiyallahu ‘anha yang hatinya begitu lapang, bukan pula Aisyah yang kecerdasannya tinggi, bukan juga Fatimah yang kesabarannya luas, dan bukan pula Maryam yang amat pandai menjaga kesucian.
Ia adalah perempuan akhir zaman yang setiap hari berusaha menjadi baik walau tertatih dalam menuju perbaikan diri. Tetap berusaha menjadi shalihah dan menjadi seorang istri yang akan membantu dan bersama menuju Ridha-Nya.
Untuk Perempuan yang Akan Menikah
Laki-laki yang akan menikahimu kelak bukanlah yang setampan Nabi Yusuf, tak juga sekaya Nabi Sulaiman, bukan pula sesabar Nabi Ayyub, dan tidak pula setakwa Nabi Muhammad. Ia adalah laki-laki akhir zaman yang senantiasa berjuang agar menjadi lebih baik.
Laki-laki yang akan bersamamu kelak adalah ia yang telah melewati banyak hal. Melalui berbagai macam ujian-Nya sehingga Allah pertemukan denganmu sebagai seorang yang mau sama-sama berjuang, telinga yang sudi berbagi dan mendengarkan cerita, serta bersama-sama untuk menjadi lebih baik.
Temani ia dalam keadaan suka dan duka. Berbaktilah, berdampingan, menyusuri jalan untuk menggapai rida Ar-Rahman.
Selamat menjemput teman perjalan jauh.. Semoga Allah meridhai…
Penulis: Chamdika Alifa Putri
Editor: Oki Aryono
Foto: pixabay