Nasehat tentang Jodoh

 

Nasehat tentang Jodoh

Nasehat Tentang Jodoh | Satu hal yang paling membuat galau para jomblo saat mudik lebaran adalah ditanya tentang jodoh dan kapan menikah. Padahal mereka sendiri belum tahu takdir jodoh seperti apa yang sudah digariskan Allah. Jodoh adalah perkara ghaib yang tidak diketahui manusia sampai tiba waktu akad. Untuk yang tengah menanti jodoh, berikut dipaparkan beberapa nasehat tentang jodoh. Semoga bisa memompa semangat untuk tidak berlarut-larut dalam kegalauan.

(Baca Juga: Membuat Orang Mencintai Kita)

Nasehat tentang Jodoh, Pahami tujuan mencari jodoh

Nasehat tentang jodoh yang pertama adalah pahami tujuan mencari jodoh untuk menikah. Ada banyak tujuan pernikahan seperti membentengi diri dari zina, memperoleh ketenangan, dan mendapatkan keturunan.

Allah berfirman, “Dan Allah menjadikan bagimu pasangan (suami atau istri) dari jenis kamu sendiri dan menjadikan anak dan cucu bagimu dari pasanganmu, serta memberimu rizki dari yang baik. Mengapa mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah?” (QS. An-Nahl: 72)

(Baca Juga: Fikih Mencari Jodoh)

Nasehat tentang Jodoh, Berbenah diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik

Nasehat tentang jodoh yang kedua adalah perbaiki diri dengan meningkatkan amal ibadah dan menjaga akhlak. Selain itu, tingkatkan kualitas diri dengan menambah ilmu seputar seluk beluk pernikahan seperti hak dan kewajiban suami istri, cara menjadi suami dan istri yang menyenangkan pasangan, dll. Sebab, seseorang biasanya berjodoh dengan yang sekufu (setara) dengannya, misalnya dari segi kepribadian, dll.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).” (QS. An-Nur: 26)

Jadikan agama sebagai kriteria utama memilih jodoh

Nasehat tentang jodoh yang ketiga adalah pilih calon jodoh dengan kriteria utama agamanya baik. Kriteria lain bisa menyusul. Jangan terlalu tinggi mematok kriteria, sesuaikan dengan diri kita.

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya, dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari no.5090 dan Muslim no.1466).

Lebih lanjut, dari Abu Hatim Al Muzanni radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah dan kerusakan di muka bumi.”  (HR. Tirmidzi no.1085).

Ketahui jalan keluar untuk permasalahan sulit jodoh

Nasehat tentang jodoh yang keempatadalah jangan putus asa jika belum mendapatkan jodoh di usia yang sudah matang. Allah telah menkdirkan jodoh untuk tiap manusia. tentunya hal ini harus diiringi dengan usaha untuk menjemput jodoh. Selain ikhtiarn dan doa, tawakal menjadi jalan keluar untuk mengatasi permasalahan sulit jodoh.

Allah Ta’ala berfirman, “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan memberikan jalan keluar baginya. Dan akan memberinya rezeki dari jalan yang tidak ia duga.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).

Luruskan niat menikah karena Allah dan mengikuti sunnah Rasul

Nasehat tentang jodoh yang terakhir adalah luruskan niat menikah karena Allah dan mengikuti sunnah Rasul. Sebab, segala perbuatan tergantung niatnya. Sebelum menikah, hendaknya seseorang meluruskan niatnya sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Menikah adalah menyempurnakan separuh agama, separuhnya lagi bertakwa kepada Allah. Selain, menjalankan perintah Allah, menikah juga merupakan sunnah Rasul. Janganlah mempunyai niat menikah yang salah seperti ingin balas dendam atau ingin mengeruk kekayaan pasangan, dll.

Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)

Penulis : Mega Anindyawati

Editor: Oki Aryono

Foto: Pixabay

 

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *