Arti Taaruf yang Sesungguhnya, Jangan Sampai Pacaran

Arti taaruf yang sesungguhnya

Arti taaruf yang sesungguhnya dijelaskan di tulisan ini. Karena bisa jadi terjadi pergeseran makna taaruf dari waktu ke waktu. Kata taaruf merupakan serapan dari Bahasa Arab. Kemudian diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.

Di dekade 1980an, sebenarnya kata taaruf sudah digunakan. Namun penggunaannya pun masih sangat terbatas. Saat itu, hanya aktivis masjid kampus era 80an yang menggunakan istilah taaruf. Arti taaruf yang sesungguhnya dipakai para aktivis muda pergerakan Islam.

Saat itu arti taaruf yang sesungguhnya sangat khusus maknanya. Hanya digunakan terbatas di kalangan anggota kelompok kajian Islam di kampus-kampus negeri di Indonesia.

Arti taaruf yang sesungguhnya, dulu hanya untuk kalangan terbatas

Para mahasiswa anggota kelompok kajian Islam dan/atau para alumninya mempraktikkan taaruf. Arti taaruf yang sesungguhnya adalah upaya dua anggota kelompok kajian Islam yang pria maupun wanita dan didampingi satu atau lebih pembimbing dengan tujuan saling mengenal dalam rangka menapaki jenjang pernikahan.

Jadi, arti taaruf yang sesungguhnya itu masih terbatas hanya untuk kader pergerakan muda muslim untuk saling mengenal menuju proses pernikahan dan selalu didampingi seorang senior.

Kadang didampingi dua senior, satu dari pihak wanita dan satu dari pria. Senior ini bisa ustadz dan/atau ustadzah.

Taaruf yang sesungguhnya Vs pacaran

Taaruf dilakukan antara sejoli yang berniat menikah dan selalu ada pembimbing. Amalan ini dipraktikkan sebagai lawan dari pacaran. Mengapa demikian? Karena pacaran lebih sering mengarah pada perbuatan dosa besar.

Pria wanita yang berpacaran lebih sering bepergian berduaan. Padahal Islam melarang keras pria dan wanita yang bukan mahram untuk berdua-duaan. “Janganlah pria dan wanita berduaan, karena yang ketiga adalah syetan” (HR. Ahmad).

Panduan Islam Sangatlah Tegas

Agama Islam memberi rambu-rambu yang tegas tentang hubungan lawan jenis. “Janganlah kamu dekati zina, karena sesungguhnya zina itu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk” (QS. Al Isra 32).

Jika mendekati saja dilarang, maka perbuatan zina merupakan perbuatan yang hina dan sangat terkutuk. Sesungguhnya pria dan wanita yang berpacaran itu sedang mendekati zina.

Mereka duduk berdekatan. Seringnya pegangan tangan yang belum halal. Berpelukan. Bahkan seringnya lebih dari itu. Maka, terjadilah zina. Naudzubillah.

Baca juga: Bahaya Pergaulan Bebas

Warning Keras Bagi Jomblo juga Pasutri

Islam mewanti-wati pria dan wanita agar berhati-hati dalam pergaulan. Perbuatan zina tidak hanya mengancam para lajang, bahkan pasutri juga diingatkan bahaya ini. Bahkan interaksi dengan ipar pun bisa menjadi jeratan dosa.

Nabi Muhammad mengingatkan, “Janganlah kalian masuk ke tempat wanita.” Lalu ada sahabat yang bertanya, “Bagaimana dengan ipar?”

Nabi menjawab dengan tegas, “Ipar adalah maut.”

Dosa Seks Luar Nikah itu Mengerikan

Para ulama menjelaskan dua poin tentang warning nabi ini. Makna pertama, maut itu artinya memang mati. Karena jika seseorang yang sudah menikah lalu berbuat zina -jika terbukti dan empat saksi- maka diancam hukuman mati. Naudzubillah. Sangat mengerikan.

Oleh karena itulah, warning nabi tentang zina sangatlah jelas. Sedangkan makna lain dari kata maut itu bermakna bahwa ipar (lawan jenis) itu sangat sensitif.

Karena acapkali pasutri itu hidup berdekatan dengan ipar. Kadang malah tinggal satu rumah. Sehingga, potensi berduaan dan dorongan syahwat pun sewaktu-waktu bisa meletup. Itulah mengapa Nabi saw mewanti-wanti interaksi dengan ipar.

Arti taaruf yang sesungguhnya, dulu dianggap asing kini sudah dipahami

Kini arti taaruf sudah mulai berkembang. Tidak terbatas hanya pada kalangan aktivis pergerakan saja. Masyarakat muslim sudah mulai terbuka persepsinya.

Dakwah dengan media cetak, elektronik hingga media online punya andil besar dalam menanamkan arti taaruf yang sesungguhnya.

Salah satu dakwah yang paling massif mempopulerkan arti taaruf yang sesungguhnya adalah film Ayat-ayat Cinta (2008). Di film yang diambil dari novel (2004) dengan judul yang sama ini menampilkan adegan taaruf antara tokoh Fahri dan Aisha yang sedang taaruf dengan seorang syekh sebagai pembimbing.

Novel dan film ini begitu luas diterima masyarakat. Sehingga istilah-istilah Islami pun makin dipahami publik Indonesia. Salah satunya istilah taaruf.

Arti taaruf yang sesungguhnya adalah ikhtiar halal antara pria dan wanita muslim menuju tahap pernikahan yang didampingi satu atau lebih pembimbing, sejak masa kenal pertama hingga nantinya akad nikah. Bisa dimulai dengan tukar biodata hingga tatap muka yang selalu dimoderatori satu pembimbing yang amanah dan berpengalaman.

Awal Berkah Vs Awal Penuh Masalah

Mengapa harus taaruf? Karena cara pacaran justru menjadi sumber masalah bagi calon mempelai dan keluarganya.

Bagaimana bisa memperoleh pernikahan yang berkah jika diawali dengan cara yang penuh dosa? Apa jadinya rumah tangga jika sebelum menikah justru dikotori dengan perbuatan keji?

Maka, agar pernikahan muslim dan muslimah dinaungi berkah dari Allah maka sejak awal perkenalan pun harus dengan cara yang benar. Dengan cara yang halal. Dan solusinya adalah dengan taaruf.

Rumus Taaruf Yang Sering Dilupakan Jomblo

Maka, pilihlah pembimbing yang ahli dan shalih/ah dalam bertaaruf. Bermusyawarahlah dengan orang yang shalih jauh sebelum berkenalan.

Mintalah nasihat kepada orang yang shalih agar upgrade diri dan pantas bersanding yang shalih/ah pula. Ini yang sering diabaikan para jomblo. Dianggap jodoh itu urusan pribadi yang tak butuh saran dari orang yang lebih bijak dan lebih pengalaman.

Dalam nasihat di Twitter, Salim A. Fillah (penulis buku-buku Islam) mengutip hadits Nabi saw, “Takkan menyesal orang yang istikharah. Takkan rugi dia yang bermusyawarah (HR. Ath Thabrani). Libatkan Allah, sertakan orang shalih” (Twitter, 7-2-2011).

Silakan baca buletin bulanan Ngaji Jodoh edisi 1 sd 35. Visi misi dan profil alumni bisa dilihat di buletin. Buletin edisi 35 bisa klik sini

Keterangan foto: Pasangan suami istri alumni Ngaji Jodoh, menikah 22 September 2023 di Sidoarjo. 

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *