Orang Keras Pun Butuh Keluarga
Orang Keras Pun Butuh Keluarga | Di layar kaca maupun di layar gadget bersliweran selebritas dari berbagai bidang. Ada rocker, musisi, pemain film hingga atlet penuh prestasi.
Jika kita menilik Sebagian selebritas, kita pun sering menyaksikan musisi dari aliran musik cadas. Ada rock hingga metal. Semuanya tampak sangar dan macho.
Atlet Garang Di Dalam Laga, Cupu Di Rumah
Begitu juga atlet-atlet extreme sport, seperti UFC, gulat Smack Down, pebasket NBA, dst, dengan postur raksasa dan garang.
Banyak atlet pria dengan badan kekar penuh tato di tubuhnya, terlihat gagah. Ada atlet sepak bola, basket, rugby America dan banyak lainnya.
Bahkan ketika berlaga, mereka tampak beringas, seakan menghancurkan lawannya. Atlet tinju atau UFC pun ketika timbang badan selalu tampak beringas dan saling menebar ketakutan di hadapan calon lawannya dan di hadapan para wartawan.
Baca juga: Testimoni Taaruf Ngaji Jodoh, Nyaris Batal Lamaran Karena Problem Keluarga
Rocker Sangar DI Panggung, Lembut Bersama Keluarga
Musisi metal pun demikian. Ketika di atas panggung, mereka begitu keras dan cadas. Mereka tampil buas saat tampil manggung. Mengguncang panggung dan memicu ribuan penonton untuk sorak sorai secara massif.
Namun semua menjadi tampak lembut ketika mereka menggendong anaknya yang masih balita. Mereka juga kelihatan kalem dipotret wartawan ketika sedang bersanding mesra dengan istrinya. Orang keras pun butuh keluarga.
Baca juga: Testimoni Taaruf Ngaji Jodoh, Anak Punk Ikut Taaruf
Orang Keras Pun Butuh Keluarga, Fitrah Manusia
Mereka bisa saja tampil sangar saat di atas panggung atau di atas ring. Memainkan musik cadas dan menggunakan kostum yang sangar. Sejumlah band metal mengenakan kostum/topeng ala monster yang mengerikan.
Namun mereka begitu lemah lembut saat berkumpul dengan anak dan istrinya. Mereka sangat kalem dan penyayang di tengah keluarganya. Orang keras pun butuh keluarga.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan/keagungan-Nya adalah Dia menciptakan dari diri kalian pasangan-pasangan, agar kalian cenderung dan dan merasa tenang (Sakinah) terhadap mereka. Dan Dia menjadikan agar kalian cinta kasih (mawaddah) dan kasih sayang (rahmah). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang/kaum yang berpikir.” (QS. Ar Rum 21).
Sakinah Mawaddah wa Rahmah, Kebutuhan Dasar Manusia
Itulah bagian dari bukti hadirnya sakinah mawaddah wa rahmah dalam sebuah keluarga. Itu pula bukti kasih sayang Allah kepada makhluk.
Rasulullah Muhammad saw menjelaskan sifat Allah.
“Sesunggunya Allah telah menciptakan seratus Rahmat pada hari Dia menciptakan langit dan bumi. Setiap satu Rahmat setingkat di antara langit dengan bumi. Maka Allah telah menjadikan di bumi satu Rahmat. Maka dengan sebab yang satu Rahmat itukah seorang ibu mengasihi anaknya, dan binatang buas dan burung-burung sebagiannya (saling mengasihi) sebagian yang lain. Maka apabila datang hari kiamat, Allah akan menyempurnakan rahmat ini (yakni yang 99 untuk orang mukmin).” (HR. Muslim).
Orang Keras Pun Butuh Keluarga, Hewan Buas Pun Punya Cinta
Jika binatang buas pun bisa berkasih sayang, maka orang keras pun butuh keluarga. Mereka membutuhkan cinta dari pasangannya dan keceriaan keluarga.
Menikah dengan segala beban dan tanggung jawabnya menghadirkan kasih sayang bagi anggota keluarga itu. Karena fitrah manusia hidup berpasang-pasangan, pria dan wanita.
Itu dicontohkan bapak kita, Nabi Adam. Ketika di surga pertama kali, Adam merasa kesepian di surga yang luas itu. Agar ada yang menemani, Allah menciptakan Siti Hawa sebagai istri dan kemudian melahirkan keturunan dari rahimnya hingga kini.
Di masa hidup Nabi Muhammad, kewibawaan kaum pria pun jadi luluh ketika masuk rumahnya masing-masing, Sampai-sampai ada ungkapan: singa di luar rumah, kucing di dalam rumah.”
Baca juga: Testimoni, Cara Allah Mempertemukan Jodoh
Bercanda dan Pendidikan adalah Hak Keluarga
Tsabit bin Ubaid menuturkan, “Aku belum pernah melihat seorang yang demikian berwibawa saat duduk bersama kawan-kawan namun demikian akrab dan kocak saat di rumah melebihi Zaid bin Tsabit.” (Al Adab al Mufrad, Imam Bukhari no. 286, dalam Berwibawa Di Luar Rumah, Ramah & Akrab Di Rumah, di muslim.or.id, tayang 10-1-2018).
Hal ini selaras dengan panduan Nabi saw. “Segala sesuatu yang dijadikan permainan seseorang adalah batil, kecuali tiga perkara: melepaskan panah dari busurnya, Latihan berkuda dan senda gurau (mula’abah) Bersama keluarganya, karena itu adalah ahak bagi mereka.” (HR. Thabrani).
Bercanda dan bermain bersama keluarga adalah hak manusia dan fitrah yang sudah melekat pada diri manusia sejak Adam dan Hawa dulu.
Baca juga: Testimoni Taaruf Ngaji Jodoh, Ijazah SMP Vs Ijazah Perguruan Tinggi
Foto: pixabay
