Kisah Inspiratif Jodoh
Kisah Inspiratif Jodoh | Berbicara mengenai kisah jodoh yang menginspirasi, terdapat sebuah kisah dari kalangan para sahabat, dimana kisah ini tercatat dalam catatan sejarah. Sahabat tersebut bernama Salman Al-Farisi. Berikut ini merupakan kisah inspirasi jodoh dari Salman Al-Farisi.
(Baca juga: Kata Motivasi Jodoh)
Kisah Inspiratif Jodoh, Salman Al-Farisi
Suatu hari, ada seorang laki-laki yang berperawakan kukuh bernama Salman Al-Farisi. Beliau merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang diberi julukan pencari kebenaran. Lelaki tersebut merupakan mantan budak dari Isfahan Persi.
Beliau mendapatkan julukan pencari kebeneran karena Salman Al-Farisi memiliki pejalanan panjang dalam mencari kebenaran tersebut. Berawal dari agama majusi, lalu berpindah ke agama Nashrani sampai akhirnya, perjalanan Salam Al-Farisi tersebut menghantarkannya bertemu dengan Nabi Muhammad SAW.
Mengetahui Nabi Muhammad SAW merupakan seorang Nabi dan merupakan Nabi yang terakhir, ia memutuskan untuk mengikuti agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
(Baca Juga: Perjalanan Panjang Salman Al-Farisi)
Ketika Cinta Menyapa
Setelah bertemu dengan Nabi Muhammad SAW dan memeluk agama Islam, Salman Al-Farisi memutuskan untuk tinggal di Madinah. Selama tinggal disana, diam-diam Salman Al-Farisi menyimpan perasaan kepada salah seorang wanita sholehah dari kalangan Anshar. Perasaan tersebut mendorong Salman Al-Farisi untuk menyempurnakan separuh agama.
Namun, mengingat beliau ia warga asli Madinah, ia tidak memiliki keberanian untuk melamar wanita sholehah tersbeut. Salman Al-Farisi di selimuti kebingungan, ia tidak tahu menahu mengenai budaya Arab. Hal tersebutlah yang membuatnya takut atau tidak memiliki keberanian untuk melawar wanita Anshar yang ia kagumi.
Akhirnya, Salman Al-Farisi mendatangi salah seorang sahabatnya yang bernama Abu Darda lalu menceritakan keinginannya tersebut. Ia bermaksut meminta bantuan Abu Darda untuk menemaninya saat mengkhitbah wanita Anshar. Mendengarnya, Abu Darda begitu girang. Ia memeluk Salman dan bersedia untuk menemaninya.
Ketika Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
Setelah beberapa hari mempersiapkan segala sesuatu, Salman Al-Farisi mendatangi rumah sang gadis dengan ditemani Abu Darda. Setiba dirumah wanita sholehah tersebut, keduanya diterima dengan baik oleh tuan rumah.
“Saya adalah Abu Darda, dan ini merupakan saudara seiman saya Salman dari Persia. Allah telah memuliakan Salman dengan Islam. Selain itu, ia merupakan salah satu sahabat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam. Bahkan Rasulullah menganggap sebagai ahlul bait (keluarga)nya.” Ujar Abu Darda, ia memperkenalkan dirinya dan Salman dengan dialek bahasa Arab setempat dengan sangat lancar dan fasih.
Abu Darda menjelaskan tujuan mereka bertamu, “Saya datang mewakili saudara saya, Salman, untuk melamar putri anda.” Mendengar dua orang sahabat Rasulullah yang bertamu dan bahkan, salah satu diantaranya hendak melamar putrinya, si tuan rumah pun sangat merasa tersanjung. Tetapi, sesuai dengan apa yang sudah diajarkan Nabi Muhammad, bahwa ia harus bertanya kepada putrinya perihal lamaran ini.
Si tuan rumah lalu memberikan isyarat kepada sang istri dan kepada putrinya yang tengah berada dibalik hijab. Lalu sang gadis memberikan jawaban kepada ibunya, yang kemudian beliau sampaikan kepada Salman dan juga Abu Darda. Wanita tersebut menolak lamaran Salman. Mendengar penolakan tersebut, hancurlah hati Salman.
Kisah Inspiratif Jodoh, Pilihan Jatuh Kepada Abu Darda
Tidak berhenti sampai disitu, ibu wanita tersebut melanjutkan,“Namun karena kalian berdualah yang datang dan mengharap ridha Allah, saya ingin menyampaikan bahwa pitri kami akan menjawab iya jika Abu Darda memiliki keinginan yang sama seperti Salman.”
Seorang wanita sholehah yang di kaguminya, yang karenanya ia meminta Abu Darda menemani Salman melamar wanita tersebut, tetapi hasilnya? Wanita sholehah tersebut malah memilih Abu Darda dari padanya. Jika hal ini terjadi dijaman yang modern ini, maka yang terjadi adalah, dua sahabat tersebut akan bertengkar hebat bahkan saling menyerang satu sama lain.
Tapi tidak dengan Salman Al-Farisi, ia merupakan pria shaleh, seorang yang mulia dari kalangan sahabat Nabi Muhammad SAW. Dengan ketegaran hai yang luar biasa, ia justru menjawab “Allahu Akbar!” seru Salman Al-Farisi dengan girang.
Kebahagian Salman Al-Firisi itu tidak hanya terlihat dari ucapannya, bahkan terlihat dari tindakannya yang rela memberikan semua persiapannya kepada Abu Darda. Padahal, persiapan tersebut sudah ia siapkan selama berhari-hari.
Dari perjalanan cinta Salman Al-Farisi ini, akan kita dapati ketabahan hati yang luas dan lebar. Hal yang belum tentu bisa dilakukan oleh laki-laki zaman sekarang. Semoga kisah Salman Al-Farisi ini membuat kita lebih legowo dalam pencarian mencari jodoh.
Penulis: Syahirah Ramadania
Editor: Oki Ariyono
Foto: Pixabay
