Apakah Cukup Taaruf di Medsos?
Apakah Cukup Taaruf di Medsos? | Generasi anak muda Muslim saat ini sedang gencar-gencarnya mendukung gerakan Indonesia Tanpa Pacaran. Jadilah istilah taaruf mulai marak, menggantikan metode pacaran sebagai perkenalan awal sebelum menuju jenjang yang sakral yakni pernikahan. (Baca juga: Ta’aruf)
Bedanya dengan pacaran, taaruf adalah perkenalan dengan memperhatikan batas-batas pergaulan laki-laki dan perempuan yang bukan mahram.
Taaruf bisa lewat berbagai cara. Dikenalkan dan diperantarai lewat orang tua, saudara, teman, ustad ustadzah, dan siapapun yang paham tata cara taaruf. Bahkan lewat media sosial pun taaruf bisa dilakukan. (Baca juga: Usaha Wanita Untuk Mendapatkan Jodoh)
contohnya: Whatsapp, Twitter, Facebook, dan Instagram.
Tidak hanya pertemanan saja bahkan ada yang berharap menemukan jodoh lewat kenalan di medsos. Apakah cukup taaruf di medsos? Mari kita ulas di bawah ini.
Sebagai seorang Muslim yang ingin mencari pasangan hidup tidak masalah mencari jodoh lewat media sosial tapi harus tetap memperhatikan tata cara yang baik dan beradab. Karena yang terlihat di medsos tidak semua sesuai dengan fakta.
Apakah Cukup Taaruf di Medsos, Begini Cara Mengamatinya
Medsos itu sangat luas jangkauannya, maka sudah naluriah orang menampilkan identitas diri di sana hanya yang bagus-bagus saja. Kita tidak mengetahui sifat, karakter, dan perilaku asli orang-orang di medsos dalam kesehariannya.
Mencari jodoh bukanlah hal yang main-main. Dibutuhkan niat yang kuat. Disamping itu kesiapan fisik, mental, dan finansial juga sangat penting untuk menuju bahtera rumah tangga.
Jika berbagai ikhtiar sudah dilakukan seperti berkenalan lewat teman, keluarga, tetangga, belum menemukan maka tidak ada salahnya mencoba taaruf lewat medsos. Apakah cukup taaruf di medsos? Berikut adalah langkah-langkah aman melakukan taaruf lewat medsos:
Cari Grup atau Biro Jodoh Islami yang Terpercaya
Di medsos banyak grup pencarian jodoh yang beraneka macam jenisnya. Kita harus pandai-pandai menilai yang mana grup yang terpercaya untuk mencari jodoh secara Islami. Bukan pencarian jodoh yang sembarangan.
Banyak ditemukan grup pencarian jodoh yang mengumbar foto-foto para wanita atau pria yang tidak menutup aurat dengan benar. Kalau dalam grup tersebut sudah tidak menjaga martabat seseorang seperti itu, sangat kecil kemungkinan bisa mendapatkan jodoh yang baik dari segi agama, akhlak, dan perilaku.
Carilah biro jodoh yang benar-benar menjaga identitas orang-orang yang sedang mencari jodoh di dalamnya. Pastikan pembimbing biro jodoh tersebut merupakan tokoh yang berilmu agama baik dan memberikan banyak pengetahuan tentang pernikahan.
Ada yang tidak dipungut biaya ada juga yang dipungut biaya. Hal ini bukanlah masalah. Asalkan bisa membina para pencari jodoh dengan benar untuk menemukan pasangan hidupnya.
Mencari Sendiri Calon Jodoh di Media Sosial dengan Memperhatikan Apa yang Biasa diposting
Lihat isi media sosial orang yang kita tuju untuk diajak ber-taaruf. Karena isi postingan media sosial seseorang bisa sedikit menggambarkan bagaimana karakter seseorang tersebut.
Apakah isi medsosnya hanya senang pamer jalan-jalan atau pamer kecantikan dan ketampanan, atau suka membagikan nasihat atau ilmu yang bermanfaat bagi banyak orang? Kita bisa lihat juga akun-akun medsos seperti apa yang suka diikutinya.
Apakah cukup taaruf di medsos? Saat kita mau mengajak ber-taaruf, jangan langsung ajak bertemu empat mata. Carilah mediator untuk mengenal lebih lengkap tentang orang tersebut.
Paling baik adalah keluarga dan kerabat dekatnya. Jangan ada interaksi langsung yang tidak melibatkan pihak ketiga. Terutama jika anda wanita. Harus sangat hati-hati jika ada pria yang mengajak taaruf lewat medsos.
Minta Data Diri yang Lengkap Langsung dari si Calon
Untuk mendapatkan informasi tentang calon jodoh, tidak cukup hanya dari medsosnya saja. Mintalah secara baik-baik data dirinya dengan bentuk CV (Curriculum Vitae). Dari CV tersebut bisa kita dapatkan data diri seperti alamat, keluarga, pendidikan, pekerjaan, aktivitas sehari-hari, kriteria pasangan yang diharapkan, sampai visi misi pernikahan.
Verifikasi Data Diri Calon
Penting untuk mengetahui identitas asli calon. Hendaknya minta cantumkan KTP pada biodata yang dibuat. Jika takut disalahgunakan tutupi nomor NIK dan, hanya perlihatkan nama, jenis kelamin, agama, status, alamat, dan lainnya.
Apakah Cukup Taaruf di Medsos, Begini Follow-up-nya
Meskipun berkenalan lewat medsos hendaknya setelah mantap dengan biodata atau CV yang didapatkan, peserta taaruf dipertemukan secara langsung dengan ditemani oleh mediator yang merupakan mahram dari pihak perempuan.
Mediator ini yang mengerti atau paham prosedur taaruf secara syar’i. Hal ini akan meminimalisir timbulnya fitnah jika bertemu berdua saja. Dengan adanya pertemuan seperti ini akan jelas bahwa kedua pihak sudah sama-sama serius. Bukan untuk main-main saja.
Peserta juga bisa bertanya jawab secara langsung untuk mengambil keputusan apakah memilih untuk melanjutkan ke tahap berikutnya yakni khitbah atau meminang. Atau menyudahi proses taaruf.
Diharapkan pihak wanita dan pria bersifat tegas, jangan dulu terbawa perasaan. Apapun keputusan yang diambil harus sama-sama rida. Tidak ada paksaan, tidak ada yang tersakiti jika tidak lanjut.
Kalaupun lanjut bisa diadakan pertemuan keluarga untuk saling mengenal lebih dalam antarcalon.
Itulah beberapa tips ber taaruf lewat media sosial dengan benar dan aman. Apakah cukup taaruf di medsos?
Meskipun lewat media sosial, niatkanlah betul-betul untuk beribadah kepada Allah. Jalani prosedur taaruf dengan tertib dan saling menjaga diri dari fitnah. Insya Allah, jika jodoh maka Allah akan berikan jalan terbaik menuju jenjang pernikahan yang sakinah mawaddah wa rahmah.
Penulis: Nur Aida Fithriyah
Editor: Oki Aryono
Sumber:
https://muslimahdaily.com/lifestyle/marriage/item/1532-muslimah-jauhi-5-kesalahan-ini-saat-ta-aruf-melalui-media-sosial.html
http://www.rumahtaaruf.com/2015/09/5-tips-taaruf-aman-lewat-media-online.html?m=1