Ujian Menjelang Pernikahan

ujian menjelang pernikahan

Ujian menjelang pernikahan kerap muncul. Karena memang hidup manusia itu penuh dengan ujian. Dalam setiap episode kehidupan kita, Allah selalu menghadirkan yang namanya ujian. Baik di kala sendiri maupun sudah berkeluarga.

Bahkan ada yang menerima ujian menjelang pernikahan seseorang. Ujian menjelang pernikahan, wajar gak sih? Jika ada, lantas bagaimana kita menyikapi ujian tersebut.

Godaan, cobaan atau ujian menjelang pernikahan bisa datang berkali-kali. Silih berganti secara tiba-tiba tanpa permisi bahkan bisa juga muncul mendekati hari pelaksanaan pernikahan.

Ujian menjelang pernikahan, Bentuk pertama

Hadirnya sang mantan yang lama tak berkabar tiba-tiba muncul dan menyapa. Tak mungkiri bersamaan dengan munculnya sang mantan maka memori indah dengannya pun akan muncul kembali.

Andai ini terjadi, maka yang perlu dilakukan adalah memantapkan diri untuk fokus ke masa depan yang insyaAllah sudah dirangkai bersama dengan calon pendamping yang saat ini. Bisa juga dengan cara membandingkan perasaan ketika bersama mantan dan calon pendamping saat ini.

Jika menemukan ketenangan atau banyak kebaikan bersama calon pendamping saat ini, artinya tak perlu ada rasa penyesalan meskipun kini mantan datang menyapa kembali.

Ujian Bentuk Kedua

Ragu dengan calon pasangan. Perasaan ini bisa saja muncul dan terasa di saat sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan acara atau gelaran pernikahan mulai dari akad hingga resepsi.

Mulai muncul perbedaan ide atau konsep hingga terkadang mulai terlihat sifat atau karakter dari masing-masing calon pengantin. Ini ujian menjelang pernikahan yang lain.

Atau bahkan keraguan itu muncul tanpa alasan yang jelas dan ini bisa jadi adalah salah satu bentuk muslihat dari syetan untuk menggoda kita yang bertekad meninggkatkan ibadah kepada Allah SWT dengan pernikahan.

Tatkala ini terjadi, segeralah perbanyak istighfar dan meminta perlindungan dari Allah Swt.

Ujian menjelang pernikahan, bentuk ketiga

Timbul rasa kurang percaya diri. Hal ini biasanya terjadi kepada calon pengantin perempuan, yang terkadang mengalami overthinking menjelang hari pernikahan. Ujian menjelang pernikahan seperti ini sering melanda perempuan.

Bagi seorang perempuan saat berubah status menjadi seorang istri, harus mampu mengurus rumah tangga dan anak-anaknya kelak dengan baik. Hal inilah yang terkadang menjadi beban pikiran baginya, apakah kelak bisa menjadi istri, ibu sekaligus menantu yang baik.

Apabila ada keraguan atau rasa kurang percaya diri seperti ini, maka yang bisa dilakukan adalah dengan mengkomunikasikan kepada calon pasangan dan tetap berusaha tenang.

Diharapkan ketika ada komunikasi yang baik di awal atau menjelang pernikahan, insyaAllah selama berumah tangga mampu menghilangkan keraguan dan membangun rumah tangga dengan baik berkat komunikasi baik di awal dan saling support.

Baca juga: Testimoni taaruf, jelang Hari H Malah Batal Nikah

Ujian menjelang pernikahan, Sering Dirisaukan Pria

Pasangan yang bersiap menikah terkadang tidak memiliki perencanaan yang matang dalam urusan keuangan. Masalah inilah yang sering menjadi momok bagi pasangan pengantin yang sedang mempersiapkan pernikahan.

Ujian menjelang pernikahan berupa problem keuangan sering bikin pusing mempelai pria. Biasanya tentang biaya membeli mahar dan biaya pestanya.

Karena di daerah tertentu, mahar harus dibarengi dengan sejumlah uang yang nilainya sangat fantastis. Nilainya sangat besar bukan hanya bagi bujangan, bagi ukuran umum pun sangat besar.

Ada yang namanya uang panai atau panaik di Suku Bugis. Nilainya bisa puluhan hingga ratusan juta rupiah. Begitulah jika sudah menjadi adat, seringkali sulit dihindari.

Di kawasan Nusa Tenggara khususnya di pedesaan, calon mempelai pria harus siap menyerahkan sejumlah ternak terbaiknya kepada mempelai wanita. Bisa belasan sapi atau kuda atau juga domba, bahkan puluhan ekor jumlahnya. Tergantung negosiasi antara kedua keluarga.

Maka yang perlu dilakukan oleh para calon pengantin adalah menghitung dengan detil kebutuhannya kemudian disesuaikan dengan kemampuan keuangan yang ada. Lalu komunikasikan kepada masing-masing keluarga.

Tuntunan dari Nabi tentang Mas Kawin

Perlu diingat pula sabda Rasulullah Muhammad saw, “Perempuan yang paling besar mendatangkan berkah Allah untuk suaminya adalah yang paling ringan maharnya” (HR. Ahmad, Hakim dan Baihaqi).

Dalam riwayat lain diungkapkan, “Sesungguhnya pernikahan yang paling berkah ialah yang sederhana belanjanya.” (HR Ahmad).

Karena sejatinya makna mahar dalam Islam bukanlah simbol nilai perempuan dalam perkawinan, tetapi simbol kewajiban suami akan memberi nafkah kepada istrinya.

Dan laksanakanlah walimah dengan sederhana karena walimah/resepsi bukan ajang pamer kebanggaan, status, dan kemewahan.

Baca juga: Testimoni Peserta Taaruf Ngaji Jodoh Yang Nyaris Batal Lamaran Karena Problem Keluarga

Ujian menjelang penikahan, Ternyata Penting Bagi Calon

Bisa jadi ujian yang datangnya dari Allah Swt. diberikan sebagai pengingat bagi pasangan muslim agar menjalankan rumah tangganya kelak sesuai syariat bukan ada niat yang lainnya. Dengan begitu, kehidupan pernikahan mereka akan senantiasa mendapatkan berkah dan ridha-Nya.

Dari penulis yang sama: Mengapa Wanita Susah Move On? Begini Tips-nya

Penulis: Lulusianna Yuliartiek, Penggiat Literasi Rumah Baca Adiba Bogor
Editor: Oki Aryono

Foto: pixabay

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *